# Kita Macam Satu Bangunan (special 1 Mei)


|| Bismillah ||
Melontar pandang keluar jendela kelihatan langit yang terbentang luas. Saujana mata memandang. Sejenak mengambil kesempatan di hadapan skrin sementara menanti saat musafir. Hari ini 1 Mei... Entah apa yang ada pada hari ini  hanya insan yang cakna akan mengetahui. Mungkinkah? Kalau bukan kita nak ambl kisah siapa lagi ? Bukan ke berat sama di pikul, ringan sama dijinjing. Kitakan macam satu bangunan yang saling menguatkan antara satu sama lain. Meh menelusuri cerita andai kita hanya peduli diri sendiri tanpa orang lain. 

                                                

********************************************

Alkisah seekor tikus dan sahabat-sahabatnya...

Sang Tikus melihat daripada satu lubang tepi rumah untuk lihat petani dan isterinya sedang membuka satu bungkusan…

“Apa makanan dalam kotak ini?” bayang tikus tersebut yang kelaparan.

Sang Tikus terkejut melihat apa yang dikeluarkan petani dan isterinya berupa perangkap tikus!

Sang Tikus yang ketakutan balik ke kandang memberitahu kawan-kawannya, “Ada satu perangkap tikus dalam rumah Pak Ali! Ada satu perangkap tikus!”

Ayam yang sedang tidur, bangun dan menggaru dan menaikkan kepalanya lalu berkata, “Sang Tikus, ana tahu ini ialah masalah besar untuk enta, tapi ini tak ada kena mengena dengan ana… Ana tak kisah pun, jangan kacau tidur ana.”

Kecewa, Sang Tikus pun mencari Sang Kambing yang juga rakan karibnya untuk memberitahu berita perangkap tikus.

“Ada perangkap tikus di rumah Pak Ali! Ada perangkap tikus di rumah Pak Ali,” kata Sang Tikus.

Sang Kambing melihat Sang Tikus dengan mata tak bermaya lalu berkata, “Maafkan ana Sang Tikus. Ana tak boleh berbuat apa-apa selain berdoa. Ana akan pastikan enta dalam doa ana.”

Kecewa lagi, Sang Tikus pergi berjumpa dengan Sang Kerbau dan berkata, “Ada perangkap tikus di rumah Pak Ali! Ada perangkap tikus di rumah Pak Ali” dengan harapan Sang Kerbau akan mengambil peduli masalah yang dihadapinya.

Sang Kerbau berkata,”WOW, Sang Tikus. Ana simpati pada enta, tapi perangkap itu, kulit saya pun tak terasa kalau terpijak.”

Sang Tikus pun balik ke rumahnya, kecewa dan sedih untuk menghadapi perangkap tikus itu bersendirian tanpa rakan-rakan di kandangnya.

Malam tersebut juga, Sang Tikus terdengar bunyi “PAPP!” seolah-olah perangkap tikus itu telah mendapat mangsanya yang pertama.

Sang Tikus pergi menjenguk di lubang yang sama. Ketika tiba di sana, Sang Tikus terlihat kaki isteri Pak Ali berdarah dan Pak Ali sedang merawatnya. Kelihatan di perangkap tikus itu ialah bangkai seekor ular berbisa yang ekornya terkena perangkap tikus.

Isteri Pak Ali rupanya bergegas ke dapur untuk melihat hasil tangkapan perangkap tikus dan sebaik saja tiba ular berbisa itu yang mengarang terus menyengat isteri Pak Ali.

Pak Ali bergegas membawa isterinya ke hospital, dan beberapa hari kemudian isterinya diarahkan pulang.

Isteri Pak Ali masih tidak sembuh, dan terkena demam panjang. Ada orang kampung memberitahu sup ayam bagus untuk merawat demam – maka Pak Ali telah menyembelih Sang Ayam untuk membuat sup untuk isterinya.

Tapi kerana isteri Pak Ali masih tidak sembuh, ramai sanak-saudara yang datang menjenguk ulang-alik menjaga isteri Pak Ali – Pak Ali menyembelih Sang Kambing untuk memberi makan kepada mereka sebagai tanda penghargaan.

Akhirnya, isteri Pak Ali sembuh. Pak Ali kegembiraan dan mengadakan kenduri kesyukuran dan menyembelih Sang Kerbau untuk menjamu seluruh kampung.

Sang Tikus melihat semua ini terjadi dengan penuh kesedihan.

***************************************************


Comments

Popular Posts