#Geng Jeng Kreng
Alhamdulillah....
Dunia makin tiba ke penghujungnya. Kadang terfikir aku yang buat kerja sangat lambat atau waktu yang berlalu sangat cepat?
Jadi jeng kreng sekejap bila banyak tugasan datang dalam satu-satu ketika. Lama-kelamaan kita jadi tersedar bahawa kerja dan tugasan itu rupanya lagi banyak dari masa yang ada. Aduh! Kalau buang masa lagilah. Rugi....Rugi.... Kawan-kawan, sahabat, keluarga & orang lain punyalah bertungkus lumus di luar sana, kita yang muda trang tang tang goyang kaki? Astaghfirullah. Nah untuk kamu semua yang osem.
*******************************************************
Sekerat akar mampu kuhulur padamu
Di saat dikau terkapai dan kelemasan
Di arus hidup yang tinggal sejengkal cuma
Katamu kau tak bisa berenang ke sana
Engkaulah teman tanpa sangsi dan curiga
Setelah aku mendengar lirih ratapmu
Harumnya sekuntum melati di embunan pagi
Sewaktu kita melewati sebidang tanah perkebunan
Persahabatan
Tersasar aku di dalam mentafsir
Aksara jujur dan ketelusan yang terpamer di wajahmu
Terlalu naďf untuk ku fahami
Metafora puisi dusta dan personafikasi
Sukarnya untuk aku membuktikan
Kebenaran yang berpihak padaku
Kerna peluang langsung tiada padaku
Sedarlah aku erti senyuman
Ada dendam yang tidak pernah padam
Pada lirik matamu ada pedang tajam yang merejam
Ohh….
Terima kasih atas pengalaman itu
Mengajak aku kembali mengenal diri
Terpaksa lagi menyusuri jalan-jalan sepi
Masih bisakah kutemui sekuntum melati mewangi yang tidak berduri
Album : Istimewa Tiada Dua
Munsyid : Nice
http://liriknasyid.com
Comments